Kamis, 20 Desember 2012

Sejarah Bendera Pusaka



Bendera Pusaka dijahit oleh istri Soekarno yaitu Fatmawati.
[1]
Desain bendera dibuat berdasarkan benderaMajapahit pada abad ke-13, yang terdiri dari sembilan garis berwarna  merah dan putih tersusun secara bergantian.
[2]
 Bendera Pusaka pertama dinaikkan di rumah Soekarno di Jalan Pengangsaan Timur 56,Jakarta, setelahSoekarno membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
[3]
Bendera dinaikkan pada tiang bamboo olehP askibraka yang dipimpin oleh Kapten Latief  Hendraningrat. Setelah dinaikkan, lagu "Indonesia Raya"kemudian dinyanyikan secara bersama-sama.
[2][4]
 Pada tahun pertama  Revolusi Nasional Indonesia, Bendera Pusaka dikibarkan siang dan malam. Setelah Belanda menguasai Jakarta pada 1946, Bendera Pustaka dibawa keYogyakarta dalam koper Soekarno.Ketika terjadi Operatie Kraai, Bendera Pustaka dipotong dua lalu diberikan kepada Husein Mutahar untuk diamankan. Mutahar diharuskan untuk "menjaga bendera dengan nyawa". Walaupun kemudian ditangkap lalu melarikan diri dari tentara Belanda, Mutahar berhasil membawanya kembali ke Jakarta, menjahit kembali, dan memberikannya pada Soedjono. Soedjono lalu kemudian membawa benderanya keSoekarno, yang berada dalam pengasingan diBangka.
[4]
 Setelah perang berakhir, Bendera Pusaka selalu dinaikkan sekali di depan Istana Negara padaHariKemerdekaan.
[1]
Namun karena kerapuhan bendera, sejak tahun 1968, bendera yang dinaikkan di Istana Negara adalah  replika yang  terbuat dari sutra.
[5] 

Sejarah BenderaPusaka2
Bendera pusaka di kibarkan pertama kali pada hari jumat, tanggal 17 Agustus 1945 bertempat di Jl.Pegangsaan Timur No.56 Jakarta. Pertama kali dikibarkan oleh 3 orang  muda ± mudi yang dipimpin oleh Latief  Hendra Diningrat, M. Suhut, Sukarni. Bendera pusaka dijahit oleh Ibu Fatmawati Sukarno denganukuran 182 x 275 cm.Pada tangga l 4 Juni 1946, aksi teror Belanda meningkat sehingga Ibu Kota RI pindah ke Yogyakarta, dan bendera pusaka dibawa oleh Presiden Soekarno ke kantornya. Tanggal 19 Desember 1948 terjadi agresimiliter ke 2 sehingga Presiden Soekarno memanggil Bapak Husein Muttahar untuk menyelamatkan bendera Pusaka dengan cara memisahkan warna Merah dan Putihnya. Yaitu melepaskan benang jahitanantara Merah dan Putih,dengan dibantu Ibu Pernadinata kemudian dimasukan pada 2 tas milik Bapak Husein Muttahar untuk menghindari penyitaan dari tentara Belanda.Bapak Husein Muttahar menjahit kembali Bendera Pusaka dengan meminjam mesin jahit milik seorangistri dokter. Tepat dilubang tempat bekas jahitan asli. Tetapi 2 cm dari ujung bendera ada sedikitkesalahan jahitan, kemudian bendera pusaka diserahkan kepada Presiden Soekarno di Bangka MelaluiBapak Soejono pada pertengahan Juni 1948.Bendera Pusaka dikibarkan oleh 5 orang di Istana Presiden Yogyakarta. Tahun 1969 bendera pusaka tidak dikibrakan karena sudah terlalu tua. Sehingga dibuatlah Bendera Pusaka Duplikat untuk tiang 17 m diIstana Negara. Dari bahan bendera (wol). Yang dijahit 3 potong memanjang kain putih kekuning-kuningan.Bendera Merah Putih,duplikat Bendera Pusaka idealnya terbuat dari sutera alam dan alat tenun asliIndonesia yang merah dan putihnya tanpa jahitan dengan warna merah dan cap celup asli Indonesia.Karena suatu pemikiran hal tersebut tidak dapat dilaksanakan, bendera duplikat tersebut terbuat dari katunInggris tanpa ukuran 200 x 300 cm. pembuatan bendera buplikat dilaksankan oleh Balai Penelitian Tekstildi Bandung di bantu PT. Ratna di Ciawai Bogor. Bendera Duplikat dibagikan kesetiap daerah TK I danTK II serta perwakilan Indonesia diluar negeri pada tanggal 5 Agustus 1999, kemudian Bendera Pusakatidak dikibarkan dan hanya dijadikan pendamping Bendera Duplikat pada saat pengibaran dan penurunan.Dan disimpan di Monumen Nasional (Monas) beserta benda pusaka lainnya, yaitu Teks Proklamasi.