Bendera Pusaka
dijahit oleh istri Soekarno yaitu Fatmawati.
[1]
Desain bendera
dibuat berdasarkan benderaMajapahit pada abad ke-13, yang terdiri dari sembilan
garis berwarna merah dan putih tersusun
secara bergantian.
[2]
Bendera Pusaka pertama dinaikkan di rumah Soekarno di Jalan Pengangsaan
Timur 56,Jakarta, setelahSoekarno membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
[3]
Bendera
dinaikkan pada tiang bamboo olehP askibraka yang dipimpin oleh Kapten Latief Hendraningrat. Setelah dinaikkan, lagu "Indonesia
Raya"kemudian dinyanyikan secara
bersama-sama.
[2][4]
Pada tahun pertama Revolusi
Nasional Indonesia, Bendera Pusaka dikibarkan siang dan malam. Setelah Belanda
menguasai Jakarta pada 1946, Bendera Pustaka dibawa keYogyakarta dalam koper
Soekarno.Ketika terjadi Operatie Kraai,
Bendera Pustaka dipotong dua lalu diberikan kepada Husein
Mutahar untuk diamankan. Mutahar diharuskan untuk "menjaga
bendera dengan nyawa". Walaupun kemudian ditangkap lalu melarikan diri
dari tentara Belanda, Mutahar berhasil membawanya kembali ke Jakarta, menjahit kembali,
dan memberikannya pada Soedjono. Soedjono lalu kemudian membawa benderanya
keSoekarno, yang berada dalam pengasingan diBangka.
[4]
Setelah perang berakhir, Bendera Pusaka selalu dinaikkan sekali di
depan Istana Negara padaHariKemerdekaan.
[1]
Namun karena
kerapuhan bendera, sejak tahun 1968, bendera yang dinaikkan di
Istana Negara adalah replika yang terbuat dari sutra.
[5]
Sejarah
BenderaPusaka2
Bendera pusaka
di kibarkan pertama kali pada hari jumat, tanggal 17 Agustus 1945 bertempat di
Jl.Pegangsaan Timur No.56 Jakarta. Pertama kali dikibarkan oleh 3 orang muda ± mudi yang dipimpin oleh Latief Hendra Diningrat, M. Suhut, Sukarni. Bendera
pusaka dijahit oleh Ibu Fatmawati Sukarno denganukuran 182 x 275 cm.Pada tangga
l 4 Juni 1946, aksi teror Belanda meningkat sehingga Ibu Kota RI pindah ke
Yogyakarta, dan bendera pusaka dibawa oleh Presiden Soekarno ke kantornya.
Tanggal 19 Desember 1948 terjadi agresimiliter ke 2 sehingga Presiden Soekarno
memanggil Bapak Husein Muttahar untuk menyelamatkan bendera Pusaka dengan
cara memisahkan warna Merah dan Putihnya. Yaitu melepaskan benang jahitanantara
Merah dan Putih,dengan dibantu Ibu Pernadinata kemudian dimasukan pada 2 tas
milik Bapak Husein Muttahar untuk menghindari penyitaan dari tentara
Belanda.Bapak Husein Muttahar menjahit kembali Bendera Pusaka dengan meminjam
mesin jahit milik seorangistri dokter. Tepat dilubang tempat bekas jahitan
asli. Tetapi 2 cm dari ujung bendera ada sedikitkesalahan jahitan, kemudian
bendera pusaka diserahkan kepada Presiden Soekarno di Bangka MelaluiBapak
Soejono pada pertengahan Juni 1948.Bendera Pusaka dikibarkan oleh 5 orang di
Istana Presiden Yogyakarta. Tahun 1969 bendera pusaka tidak dikibrakan
karena sudah terlalu tua. Sehingga dibuatlah Bendera Pusaka Duplikat untuk
tiang 17 m diIstana Negara. Dari bahan bendera (wol). Yang dijahit 3 potong
memanjang kain putih kekuning-kuningan.Bendera Merah Putih,duplikat Bendera
Pusaka idealnya terbuat dari sutera alam dan alat tenun asliIndonesia yang
merah dan putihnya tanpa jahitan dengan warna merah dan cap celup asli
Indonesia.Karena suatu pemikiran hal tersebut tidak dapat dilaksanakan, bendera
duplikat tersebut terbuat dari katunInggris tanpa ukuran 200 x 300 cm.
pembuatan bendera buplikat dilaksankan oleh Balai Penelitian Tekstildi Bandung
di bantu PT. Ratna di Ciawai Bogor. Bendera Duplikat dibagikan kesetiap daerah
TK I danTK II serta perwakilan Indonesia diluar negeri pada tanggal 5 Agustus
1999, kemudian Bendera Pusakatidak dikibarkan dan hanya dijadikan pendamping
Bendera Duplikat pada saat pengibaran dan penurunan.Dan disimpan di Monumen
Nasional (Monas) beserta benda pusaka lainnya, yaitu Teks Proklamasi.